Jumat, 26 Oktober 2012
Invisible - Visible
I can't see the invisible
I only see the world as it is, not something invisible beyond
but at least I know
"Hope" is the only invisible that visible for me
I think it's more than enough
Kamis, 25 Oktober 2012
AKI NO IRO!
Minggu, 14 Oktober 2012
My Life, Please Show Me Your "Dere", not Your "Tsun"
Semua yang otaku pasti familiar dengan kata ini.
Itulah kata yang diajarkan salah seorang temanku saat SMA dulu. Dia bilang, "tsundere" adalah kata yang dipakai untuk menggambarkan cewek yang sulit menunjukkan sisi manisnya. Cewek tsundere biasanya akan bersikap kasar dan pura-pura cuek ketika dia ingin berbuat baik dengan cowok yang dia suka. bukan cuma cowok sih, yang jelas, cewek tsundere itu tipe-tipe yang malu kalau ketahuan bersikap manis.
Tsundere itu dibagi menjadi dua level. Level 'tsun-tsun' dan level 'dere-dere'. 'Tsun-tsun' adalah saat si cewek masih cuek dan dingin, sedangkan 'dere-dere' adalah ketika si cewek mulai menunjukkan sisi manisnya.
Dulu, temanku (cowok) menyontohkan begini: "Cewek tsundere itu begini," katanya sambil berpose memberikan bekal pada seorang cowok, "Ini bekal untukmu, sebenarnya aku tidak peduli padamu sih," kemudian menyembunyikan wajah di balik tangannya, seolah wajahnya merona merah, dan entah kenapa setelah memberi contoh seperti itu dia melonjak-lonjak kegirangan dan berteriak-teriak padaku, "KAMU TAU CECE BETAPA IMUTNYA CEWEK YANG BEGITUUU?!"
Aku tidak yakin apakah dia salah memberi contoh atau aku yang terlalu bodoh untuk mengerti di mana imutnya cewek yang seperti itu.
Kali berikutnya aku bertemu teman lain yang otaku, aku bercerita tentang seorang cowok dan berkata padanya, "cowok itu tsundere kayaknya ya," si teman memasang wajah sedikit mencemooh dan berkata, "cowok mana ada yang tsundere".
***
Kadang aku merasa dipermainkan sama hidup. Yah, entah bagaimana pokoknya aku merasa kadang hidupku begitu kejam. Ketika kamu sedang sakit kepala dan satu masalah yang kamu tidak tahu jalan keluarnya bagaimana menghantuimu, sementara keadaan tidak memberimu waktu berpikir, saat itu akan jadi momen ter-horror dalam hidupmu.
Di tengah keadaan seperti itulah aku terpikir, "apa hidup juga bisa jadi tsundere ya?"
Pepatah bilang, sebelum bersenang-senang, kita harus bersakit-sakit dulu. Tuhan juga bilang, setelah kesulitan ada kemudahan. Berarti benar kan hidup itu tsundere? Dia pura-pura jahat sebelum akhirnya menunjukkan sisi manisnya, dan membuatnya menunjukkan sisi manis itu memang butuh usaha. Semua tokoh anime membuktikan itu. Misalnya Keima yang pura-pura jadi pelayan, Kyon yang berusaha memasuki dunia Haruhi, Haruka yang akhirnya menjalin cinta terlarang dengan kembarannya sendiri (eh).
Intinya, memang perlu usaha dan pengorbanan untuk dapat melihat "sisi manis". Sisi manis cewek atau mungkin, sisi manis kehidupan.
Yah, pada akhirnya aku memang belum bisa mengerti apa imutnya tsundere itu...
Minggu, 07 Oktober 2012
Just a thought
If love grows from kindness
Then why'd they friendzoned kind-hearted people and chase after a jerk?
Senin, 01 Oktober 2012
Renungan awal oktober
Mungkin kebanyakan dari kita saat kecil dididik untuk selalu patuh pada orang tua
Selalu menuruti nasehat mereka
Dan berusaha menjadi apa yang mereka inginkan
Intinya "orang tua selalu benar"
Kemudian seiring berjalannya waktu, kita mulai tumbuh
Kita semakin tua, kita dapat berpikir sendiri
Kita makin sering bertengkar dengan orangtua karena perbedaan pendapat
Kadang kita menjadi kesal, "kenapa aku harus punya orang tua se-payah ini?"
Tapi ingatlah
Orangtua juga manusia
Mereka perlu waktu untuk belajar
Belajar menjadi "orangtua"
Karena itu, kalau hidup adik anda lebih baik daripada anda, anda seharusnya bangga
Itu berarti, anda dapat menjadi 'guru' yang baik bagi orangtua anda
'Guru' yang dapat membuat mereka menjadi orangtua yang lebih baik
Kalau anak anda punya hidup yang lebih baik daripada anda atau adik anda, anda harus bersyukur
Itu berarti, anda orang luar biasa yang dapat mengambil pelajaran dari pengalaman orangtua anda