Haloooooo
Kalau aku nggak salah, tadi pagi udah hujan ya?
Oke, kalau gitu inilah saatnya ame-mon yang sebenarnya dimulai ;D
Sejujurnya aku nggak punya hal yang ingin aku bicarakan, tapi aku rindu nulis di sini, jadi aku pikir aku mau memberi salam sedikit saja.
Kalau hidupku bisa diibaratkan dengan musik, maka belakangan ini rasanya aku kehilangan irama-ku. Rasanya semua hal berjalan begitu cepat. Mendadak orang tuaku mengajakku pindah rumah. Sebenarnya rumah baru kami masih ada dalam satu kota, tetapi rumah baruku lebih dekat dengan kampus. Kemudian, sebelum aku sempat 'berkenalan' lebih jauh dengan rumah baruku, masa ospek mahasiswa sudah mulai. sebagai panitia pendamping mahasiswa baru, aku harus mengerjakan tugasku. Datang sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari tenggelam. Setelah ospek selesai, kuliah pun dimulai. Minggu pertama kuliah, tugas bertubi-tubi menyerang. Di antara saat-saat itu, orang tuaku harus kembali bekerja ke Jakarta dan aku dititipkan bersama adikku di rumah nenek, rumahku yang lama.
Jadi bisa dibayangkan kalau aku harus beradaptasi lebih banyak dari yang biasanya kulakukan saat tahun ajaran baru. Aku harus pindah-pindah rumah. kalau banyak tugas dan harus kukerjakan secara berkelompok sampai malam, aku pulang ke rumah baru dan tinggal sendirian. kalau sudah senggang, aku pulang ke rumah nenek. Belum lagi, ternyata aku diangkat menjadi ketua komunitasku dan kami punya proyek dalam waktu dekat ini. Ah dan satu lagi, aku kehilangan motivator-ku di kampus, tau kan motivator? itu lho, yang kalau kamu bosan saat kuliah, kamu akan menoleh ke tempat dia duduk, melihat wajahnya dan secara ajaib kamu akan jadi semangat lagi. Apalagi kalau dia balas melihat dan nyengir ke arahmu, bisa membuat kamu jadi pintar mendadak, tapi kalau kamu tau dia dekat dengan rekan sejenismu yang lain, mungkin kamu tidak akan bisa tidur semalaman gara-gara kepalamu panas teringat hal itu. Haha. Sayangnya semester ini motivatorku tidak sekelas denganku, satu kelas pun. Jadi, hal yang biasa kulakukan dua semester sebelumnya tidak bisa kuulangi lagi semester ini.
Maka dari itu, semua hal yang kualami di atas membuatku berpikir bahwa aku keterlaluan sekali karena sudah menertawai teman-temanku yang menangis di kamas kost saat awal-awal merantau kuliah. sebagai orang pribumi yang ikut merasakan nasib menjadi anak kost, sekarang aku mengerti perasaan mereka.
Semua hal yang terjadi padaku terasa datang dan pergi begitu cepat sampai rasanya aku tidak bisa apa-apa lagi. Aku pun merasa kemampuan adaptasi-ku dengan keadaan ternyata lemah sekali.
Untungnya sekarang aku sudah mulai terbiasa dengan keadaan ini. Entah kenapa, perlahan aku mulai menemukan tempo-ku kembali. entah karena tugasku kemarin dipuji dosen atau karena baru beli HP unyu yang aku inginkan dari dulu (?)
Pokoknya yang jelas, pagi ini aku melihat bekas hujan dan itu berarti ame monogatari yang sebenarnya dimulai! *applause*
(note: ame monogatari, nama blog ini, berarti 'kisah hujan')
Sebagian besar kisah indah yang ada dalam hidupku terjadi saat musim hujan, karena itu aku suka hujan. tau kan, butiran hujan itu membiaskan cahaya matahari dan membuatnya jadi lengkung tujuh warna yang kita sebut pelangi. Sama juga, bagiku butiran hujan itu membiaskan cahaya kehidupanku jadi berbagai kisah yang punya warna lebih banyak dari pelangi (norak? biarin!)
Anyway, masih ada banyak tugas yang harus kukerjakan jadi postingan random ini kuakhiri saja.
Selamat datang, musim hujan. Kali ini juga, akan kubuat banyak cerita bersama butiran hujanmu. Kisah yang berakhir seindah warna pelangi :)
LOL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar