Minggu, 23 September 2012

Kami-sama, Help

omg omg omg

I've spent my whole life to make myself believe that I'm straight
I tried to love boys but everything change when fire nation attack err no, when my friend introduce me to know a Japanese cosplayer named Hibiki Touya

taken from google

for your info, this person is a GIRL
yeah a GIRL

and this girl almost make me lost my straightness
NOOOOOOOO
I swear I'm straight but when I saw her photo I'm so afraiddd
God, what if someday she come to me while cosplaying like that and tell me that she loves me? dou sureba ii nooo? QAQ





*sigh*
Okay, better go back to work than galauing like this (T_______T)

Rabu, 19 September 2012

Greetings :D

Haloooooo
Kalau aku nggak salah, tadi pagi udah hujan ya?
Oke, kalau gitu inilah saatnya ame-mon yang sebenarnya dimulai ;D

Sejujurnya aku nggak punya hal yang ingin aku bicarakan, tapi aku rindu nulis di sini, jadi aku pikir aku mau memberi salam sedikit saja.

Kalau hidupku bisa diibaratkan dengan musik, maka belakangan ini rasanya aku kehilangan irama-ku. Rasanya semua hal berjalan begitu cepat. Mendadak orang tuaku mengajakku pindah rumah. Sebenarnya rumah baru kami masih ada dalam satu kota, tetapi rumah baruku lebih dekat dengan kampus. Kemudian, sebelum aku sempat 'berkenalan' lebih jauh dengan rumah baruku, masa ospek mahasiswa sudah mulai. sebagai panitia pendamping mahasiswa baru, aku harus mengerjakan tugasku. Datang sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari tenggelam. Setelah ospek selesai, kuliah pun dimulai. Minggu pertama kuliah, tugas bertubi-tubi menyerang. Di antara saat-saat itu, orang tuaku harus kembali bekerja ke Jakarta dan aku dititipkan bersama adikku di rumah nenek, rumahku yang lama.

Jadi bisa dibayangkan kalau aku harus beradaptasi lebih banyak dari yang biasanya kulakukan saat tahun ajaran baru. Aku harus pindah-pindah rumah. kalau banyak tugas dan harus kukerjakan secara berkelompok sampai malam, aku pulang ke rumah baru dan tinggal sendirian. kalau sudah senggang, aku pulang ke rumah nenek. Belum lagi, ternyata aku diangkat menjadi ketua komunitasku dan kami punya proyek dalam waktu dekat ini. Ah dan satu lagi, aku kehilangan motivator-ku di kampus, tau kan motivator? itu lho, yang kalau kamu bosan saat kuliah, kamu akan menoleh ke tempat dia duduk, melihat wajahnya dan secara ajaib kamu akan jadi semangat lagi. Apalagi kalau dia balas melihat dan nyengir ke arahmu, bisa membuat kamu jadi pintar mendadak, tapi kalau kamu tau dia dekat dengan rekan sejenismu yang lain, mungkin kamu tidak akan bisa tidur semalaman gara-gara kepalamu panas teringat hal itu. Haha. Sayangnya semester ini motivatorku tidak sekelas denganku, satu kelas pun. Jadi, hal yang biasa kulakukan dua semester sebelumnya tidak bisa kuulangi lagi semester ini.

Maka dari itu, semua hal yang kualami di atas membuatku berpikir bahwa aku keterlaluan sekali karena sudah menertawai teman-temanku yang menangis di kamas kost saat awal-awal merantau kuliah. sebagai orang pribumi yang ikut merasakan nasib menjadi anak kost, sekarang aku mengerti perasaan mereka.

Semua hal yang terjadi padaku terasa datang dan pergi begitu cepat sampai rasanya aku tidak bisa apa-apa lagi. Aku pun merasa kemampuan adaptasi-ku dengan keadaan ternyata lemah sekali.

Untungnya sekarang aku sudah mulai terbiasa dengan keadaan ini. Entah kenapa, perlahan aku mulai menemukan tempo-ku kembali. entah karena tugasku kemarin dipuji dosen atau karena baru beli HP unyu yang aku inginkan dari dulu (?)

Pokoknya yang jelas, pagi ini aku melihat bekas hujan dan itu berarti ame monogatari yang sebenarnya dimulai! *applause*
(note: ame monogatari, nama blog ini, berarti 'kisah hujan')

Sebagian besar kisah indah yang ada dalam hidupku terjadi saat musim hujan, karena itu aku suka hujan. tau kan, butiran hujan itu membiaskan cahaya matahari dan membuatnya jadi lengkung tujuh warna yang kita sebut pelangi. Sama juga, bagiku butiran hujan itu membiaskan cahaya kehidupanku jadi berbagai kisah yang punya warna lebih banyak dari pelangi (norak? biarin!)

Anyway, masih ada banyak tugas yang harus kukerjakan jadi postingan random ini kuakhiri saja.
Selamat datang, musim hujan. Kali ini juga, akan kubuat banyak cerita bersama butiran hujanmu. Kisah yang berakhir seindah warna pelangi :)
LOL




Selasa, 11 September 2012

Conversation Siang Bolong


“Eh lu tadi PKN sekelas ama gua kan?” tiba-tiba Rio menyeletuk.

“ngg ya iya kayaknya,” jawabku asal-asalan, ruang kelas yang sepertinya berisi lebih banyak karbon monoksida daripada oksigen itu membuatku malas berpikir. Sekalipun memikirkan apakah aku bakal terkena barbel melayang atau tidak seandainya aku tidak mendengarkan si pemateri yang mirip Agung Hercules itu.

“Nah, lu inget gak kata-katanya tadi? Yang bilang, ‘orang bisa ngubah orang laen tapi gak bisa ngubah dirinya sendiri’?”

“Oh...” aku mulai tertarik untuk berpikir,”Maksudmu kata-kata, ‘banyak orang yang sadar mereka harus mengubah orang lain, tetapi sedikit yang sadar kalau dirinya sendiri harus berubah?”

“iya, iya, yang itu,” kata Rio serius.

Aku sepintas melihat ekspresinya yang seperti berusaha mengusir pikiran akan sebuah kenangan pahit itu. Rio baru saja menceritakan bagaimana ia putus dengan pacarnya yang terakhir, yang baginya mengecewakan, karena menurutnya, mantannya gagal mengubahnya menjadi orang yang lebih baik.

“Nah itu,” katanya sambil memijat dahi dengan tangannya, “itu, kata-kata yang dalem banget buat gua,” lanjutnya getir.

Aku tidak terlalu paham kenapa kata-kata itu yang menohoknya. Kalau aku menafsirkannya, mungkin ia tidak mengerti bagaimana cara mengubah dirinya sendiri , karena itu ia berharap pacarnya lah yang mengubah dia, tetapi baginya, pacarnya gagal. Mungkin karena itu ia jadi merasa gagal mengubah orang agar mereka bisa mengubahnya jadi lebih baik. Nah rumit? Kupikir begitu, makanya jangan paksa aku berpikir, aku cuma bisa merasa.

“Jadi, itu bikin kamu merasa nggak berarti?” tanyaku.

“Iya,” katanya, “rasanya gua nggak berarti banget, nggak bisa ngubah apa-apa”.

Aku mengalihkan pandanganku dari wajahnya. Aku berpikir, itu juga yang terjadi padaku belakangan itu. Aku sama sekali tidak berarti, dan tidak bisa mengubah apa-apa. Yah, aku tahu setiap manusia pernah mengalami krisis kepribadian seperti ini, tapi mengalaminya tetap saja menyebalkan.

“Yah, tapi kamu nggak denger bu dosen barusan bilang?” aku berujar perlahan.

“Apaan?”

“teori interaksionisme simbolik barusan. Katanya ada teori yang bilang kalau suatu makna itu lahir bersamaan dengan bendanya dilahirkan,” tiba-tiba kata-kata itu terlintas di pikiranku.

Rio menaikkan alisnya pertanda minta penjelasan,”yah,” aku coba menjelaskan, “waktu suatu benda diciptakan, makna dari benda itu juga ikut lahir”.

“Itu artinya,” lanjutku, “ketika kamu dilahirkan, saat itu juga makna kehidupan kamu di dunia ini diciptakan. 
Apa arti keberadaan kamu di dunia ini”.

Hal itu menyadarkanku juga, jika teori ini benar, berarti tidak ada manusia yang dialhirkan tanpa makna kan?
Apakah teori itu benar? Untuk membuktikan kebenaran teori, kita perlu melakukan pengujian kan? Karena itu kita harus terus hidup, dan berjuang.

Rio nyengir. Ia memberiku telapak tangannya. Aku segera menyambutnya dengan menepukkan telapak tanganku ke telapak tangannya sekeras yang aku bisa lakukan di tengah perkuliahan. High five.

Kami kembali ke atas buku catatan masing-masing. Untuk sekejap aku dan Rio akhirnya menyadari betapa berartinya kami untuk mengubah diri kami sendiri.

Rabu, 29 Agustus 2012

Orang-orang pada bilang kalau cinta sama benci itu beda tipis
Orang-orang juga pada bilang kalau cinta sama benci itu selalu berhubungan

terlalu benci bisa bikin cinta dan terlalu cinta bisa bikin benci

apa pun kata orang, yang jelas, bagiku cinta sama benci itu punya kesamaan

cinta sama benci itu perasaan yang mudah didapat dan dirasakan
tapi keduanya sangat sulit diungkapkan ke orang yang bersangkutan

Rabu, 15 Agustus 2012

Mom and Me

Siang ini, aku pergi sama mama sama adekku, rencananya sih mau nganterin adekku ke dokter gigi. Diam mau behelan, iya sumpah, BEHELAN.
Seperti biasa, aku duduk di bagian belakang mobil sendirian, sibuk sama bb (pinjem mama karena aku sendiri nggak punya pulsa internet) sementara mama nyetir di depan, ditemenin adek di sebelahnya. Tiba-tiba mama nyeletuk, "eh ya ampuuunnn itu honda apaan sih kok warnanya pink nggak banget gitu. Apa namanya? yang model lawas itu lho,"

"Oh, scoopy?" jawabku.

"iya, mama nggak suka banget sih warnanya masa pink-putih gitu".

JLEB. Aku ngelihat hp-ku, warnanya putih-pink. Aku inget salah satu kantong mukena-ku di rumah, warnanya pink-putih. Jaket yang lagi aku pake, warnanya pink-putih. Seifuku (kostum seragam sekolah Jepang gitu deh)-ku di rumah, warnanya pink-putih. Nekomimi ( bando telinga kucing) di rumah, warnanya pink-putih. Sneakers-ku? Jangan tanya, waktu masih bagus sih warnanya putih-pink, sekarang sih udah jadi putih nggak putih dan pink setengah abu-abu.

Intinya, aku suka banget kombinasi warna pink-putih, kalau bisa sih putih-nya dominan dan pink-nya pink yang paling kalem. Kenapa? karena mirip warnanya bunga sakura. Bahkan motorku juga aku bela-belain lho, honda beat putih generasi ketiga karena stikernya ada sentuhan pink-nya sedikit. Mamaku nggak mau beliin scoopy, nggak suka katanya.

Walaupun kami ibu-anak, ternyata kami beda banget. Apa yang aku bilang bagus, belum tentu bagus kata beliau. Contoh nyata, tiap kali ketahuan naksir cowok, nggak ada yang direstui sama mamaku, katanya kurang ini-itu, padahal menurutku anak itu udah memenuhi standar. Contoh lain lagi, masalah kerapihan kamar, bagiku yang namanya barang itu ya diatur supaya enak diambil, bagi mamaku, barang itu diatur supaya enak dilihat. Contoh lain lagi, mamaku bilang papa itu ganteng, kataku sih enggak (ehhh)

but eventhough we're so different, somehow I still get along very well with her.

Hal ini membuktikan, bahwa keberlangsungan suatu hubungan itu bukan bergantung dari apakah kita punya selera yang sama atau enggak. Kelanjutan hubungan itu bergantung dari toleransi.

Orang nggak mungkin bisa nerima kita apa adanya 100%, orang cuma bisa menentukan sejauh mana mereka bisa mentoleransi kita.

Senin, 13 Agustus 2012



Good bye,
you've made me realize the beauty of autumn with your smile.
It's okay if you don't understand what I wrote there, someday, time will tell you.

If the autumn wind blows once again, I hope you'll fell the same way as I was.
Thank you :)

Rabu, 01 Agustus 2012

Spirits are Always with You~~

Nah yah jadi begini ceritanya.
Sebenernya kemarin ada simulasi buat ospek di kampus, tapi karena entah kenapa operator tidak menjodohkan saya dan atasan saya di kepanitiaan, jadilah saya manusia tidak berguna yang kerjaannya hanya membuat banyak artwork yang SEMUANYA tidak selesai.

Ceritanya begini, beberapa hari lalu, saya iseng dan menemukan account deviantart ini:
tuyetdinhsinhvat.deviantart.com
artworknya model begini


Nah, entah kenapa, saya suka banget sama gambar kayak di atas itu, jadi saya nyoba bikin


DAN GAGAL! GYAHAHAHAHA
oke, mungkin terlalu cepat bilang itu gagal, bilang aja saya malas melanjutkan dan gambar itu tidak jadi (ngeles)

Nah yang jelas kegagalan artwork di atas membuat saya kesal sekali dan akhirnya bosan, hampa, dan mulut saya pun makin bau.
Akhirnya sayamemutuskan untuk mengubek-ubek isi folder film yang selama ini tersimpan di HD laptop saya. Begitu banyak ternyata film yang terbengkalai dan folder itu sudah dipenuhi sarang laba-laba. Berhubung saya lagi suka warna-warna pastel begitu (bener nggak sih pastel?), jadi pilihan nonton saya jatuh pada anime-anime studio ghibli. kemudian, saya play salah satu judul anime di situ: Tonari no Totoro

Totoro ini film lama ternyata: 1988 (baru tau) dan simpel. Film ini cerita tentang persahabatan antara kakak -beradik satsuki-mei dengan youkai (mungkin istilah sininya siluman) penjaga hutan yang namanya Totoro. Nah, saya nggak berniat nulis review di sini. Cuma mau bilang, saya nggak salah pilih waktu nonton film ini. Aww sumpah entah kenapa moodboosting banget XD

Suka banget sama kucing di pojok itu :3
ini tokoh utamanya, satsuki sama mei
Nggak tau kenapa ya, tapi gambar animenya ghibli itu somehow menyejukkan mata banget XD
ini termasuk salah satu favoritku, cinta-cintaan anak SD XD

look at those two totoro, kawaii darou? XD
aku cinta kucing itu XD dia kok semacam gabungan chessire sama appa ya? XD

dan di antara semuanya, ini yang paling bikin envy. AKU JUGA MAU TIDURAN DI ATAS TOTORO!!


Nah, yang menginspirasi dari film ini adalah kata-kata yang diucapkan ayah satsuki dan mei. Dia bilang, "mei mungkin bertemu dengan roh pelindung hutan ini," waktu mei ketemu totoro. Nah, itu lah, nggak semua roh yang berbeda dengan manusia itu jahat. Ada juga roh baik dan imut kayak totoro.

Selama ini film Indonesia yang bercerita tentang roh, pasti menggambarkan roh itu jahat dan serem. Mungkin bener, mayoritas penduduk Indonesia beragama islam jadi kita nggak kenal roh pelindung, tapi oke lah, mungkin bukan roh pelindung. Namun, seenggaknya, kan nggak semua spirit atau arwah yang ada di dunia ini adalah sesuatu yang jahat. Kalau orang-orang pembuat cerita itu nggak percaya sama roh baik, seenggaknya mereka bikin image kalau roh baik itu ada dong. kalau semua roh dibuat jahat sama mesum kan kasian anak kecil yang nonton juga.

Yah, kalau memang nggak ada orang yang pengen bikin image roh baik, mungkin ada baiknya aku yang mulai. Hahaha.